Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Overlord Vol 2 Chapter 2 Part 1.5


OL_V02C02P01

2. Journey - Perjalanan
Part 1.5

Ogre itu mengeluarkan geraman, seperti campuran dari raungan dan teriakan. Dia mengangkat pentungan di tangannya, untuk menghadapi Ainz yang menyerang. Tapi semuanya tahu, itu terlalu pelan.

Ainz mengayunkan greatsword di tangan kirinya secara horizontal, setelah dia mendekat.

Tubuh bagian atas dari ogre berputar di udara, dan mendarat di tempat yang berbeda dari tubuh bagian bawahnya.

Ini adalah tebasan horizontal, menebas ogre menjadi dua, dengan satu kali serangan.

"Momon-san... apakah dia seorang monster...?"

Terpaku lagi oleh pemandangan di depannya, tak ada yang tak menerima spekulasi dari Dine.

"...Dan begitu, dengan lainnya..."

Ainz mengambil langkah maju, wajah jelek dari ogre itu menjadi beku. Dan mereka mundur jauh ke belakang.

Goblin yang mengambil langkah memutar, mengelilingi jangkauan Ainz dan menyerang Peter dan lainnya. Anggota Sword of Darkness yang sedang menonton pertarungan itu, bereaksi terhadap serangan goblin dan mulai bergerak.

Peter mengangkat pedang dan perisai lebarnya, untuk menghadapi lusinan goblin secara langsung. Dia menusuk dengan pedangnya, dan mengirimkan kepala dari goblin yang di depan, terbang ke udara.

Peter menghindar dari cipratan darah, dan memulai pertempuran jarak dekat dengan goblin.

"Makan ini!"

Goblin itu meringis menunjukkan giginya yang kuning, dan mengeluarkan suara aneh.

Peter menahan pentungan goblin dengan perisainya, dan menggunakan magic reinforce armor untuk melakukan ‘tanking’ terhadap serangan goblin lainnya. Yang mana, senjata itu mendarat padanya dengan sisi yang tumpul.

'Magic Arrow.'

Goblin yang mencoba menyerang Peter dari belakang, terkena 2 panah sihir, dan jatuh terdiam di tanah.

Separuh dari goblin yang sedang mengelilingi Peter, segera menuju 3 anggota kelompok yang lainnya. Seluruhnya mengabaikan Narberal yang sedang berdiri di samping Ainz, sang pusaran kematian.

Menurunkan busurnya, Lukeluther menghunus short sword dari pinggangnya. Bersama dengan Dine yang menggenggam staff-nya. Mereka berlari di depan garis api Ninya, dengan punggung menghadap ke arahnya.

Lukeluther dan Dine menghadapi 5 goblin bersamaan, dan mereka terlihat seimbang. Mereka mengalahkannya satu demi satu. Tapi kelihatannya, itu akan butuh banyak waktu dari situasi sekarang.

Lukeluther mengeluarkan ekspresi kesakitan, saat dia menahan sakit di lengannya, karena terkena pukulan pentungan. Ketika dia menusukkan cepat short sword-nya ke armor kulit goblin.

Dine menerima beberapa pukulan dan gerakannya semakin lambat. Tapi, itu tak menerima luka yang kritis.

Ninya mengawasi pertempuran dengan tegang, menyimpan sihirnya. Beberapa ogre terikan oleh beberapa sihir. Dan Ninya mungkin bisa menghadapi mereka, jika situasinya berubah.

Peter setara dengan enam goblin yang ia hadapi, sebuah pertarungan yang intens. Mereka tak diungguli oleh sebelas goblin. Karena, keraguan goblin dalam serangan mereka.

Setelah menyaksikan satu serangan yang bisa menewaskan milik Ainz yang luar biasa, moral goblin-goblin itu semakin hancur. Mereka tak bisa memutuskan antara kabur atau melanjutkan pertempuran.

Seakan memecahkan moral goblin-goblin itu, Ainz mengayunkan greatsword-nya. Suara angin yang terbelah, diikuti dengan suara tumbukan berat.

Dua kali berturut-turut.

Seperti yang diduga oleh semuanya, jumlah mayat ogre semakin meningkat. Hanya tinggal 2 ogre yang masih bertahan hidup. Salah satunya terikat oleh rumput, dan yang lainnya gemetar di depan Ainz.

Helm Ainz menoleh kepada ogre terakhir, yang menghadapinya.

Ogre itu kelihatannya merasakan tatapan Ainz, dari lubang sempit pada helm-nya. Itu menjatuhkan pentungannya, dan berlari ke hutan dengan raungan yang aneh.

Kecepatannya lebih cepat dari serangannya tadi. Tapi, dia tak mungkin bisa kabur.

"Nabel, lakukan."

Perintah yang dingin sudah dikeluarkan, dan Narberal yang berdiri di belakangnya, sedikit mengangguk.

"Lightning."

Sebuah kilat yang mengguncang udara meledak keluar, menyerang ogre yang kabur itu. [Lightning] itu menembus ogre yang juga terikat oleh rumput di belakangnya.

Dengan mudah menghabisi 2 ogre.

"Kabur!"

"Kabur, kabur!"

Para goblin yang melihat pemandangan ini, menjadi putus asa. Mereka berteriak mencoba kabur. Tapi, Peter lebih cepat dari mereka.

Goblin yang mencoba kabur, bukanlah ancaman. Kelompok itu menghabisi goblin satu persatu. Ninya yang tak perlu menyimpan mana miliknya, juga bergabung dalam serangan.

Para goblin itu menjadi mayat, tak ada yang kabur.

Dengan bau yang tajam dari mayat di tanah, Dine mengobati luka Lukeluther dan Peter, dengan 'minor heal'. Ninya yang bebas mengeluarkan pisau, untuk memotong telinga goblin.

Menyerahkan telinga goblin dan orge ke kota, bisa memberikan mereka hadiah atas monster itu. Tentu saja, bagian yang diserahkan tak selalu telinga, tapi bermacam-macam bagian menurut jenis monster itu.

Tapi, untuk demi-human seperti ogre dan goblin, kebanyakan adalah telinga.

Ninya yang ahli memotong telinga itu melihat Ainz dan Narberal, yang sedang memeriksa sekeliling ogre. Dan kelihatannya, keduanya sepertinya sedang mencari sesuatu.

"Apakah ada yang salah?"

Mendengar pertanyaan Ninya, Ainz mengangkat kepalanya dan menjawab.

"Ah, aku pikir… mungkin monster-monster ini akan menjatuhkan item, seperti kristal."

"...Kristal? Aku tak pernah mendengar ogre, memiliki kristal seperti itu."

"Memang benar. Aku juga penasaran, jika ada item langka."

"Benar juga. Bagus juga, jika Ogre memiliki harta karun."

Ninya menjawab, saat dia memotong telinga ogre, dengan gerakan ahli.

"Tapi... Momon-san benar-benar kuat. Aku tahu, kamu adalah warrior yang percaya diri terhadap kemampuanmu sendiri. Tapi aku tak tahu, kamu sebaik ini."

Ketika mereka mendengar ucapan Ninya, ketiganya yang sudah selesai di-healing, berkata kepada Ainz.

"Menakjubkan! Sebagai sesama warrior, itu sangat menakjubkan! Bagaimana kamu melatih kekuatan lengan seperti itu?"

"Aku kira, kamu pasti orang kaya, karena bersama dengan Nabel-chan. Tapi, harta langka macam apa pedang itu? Aku tak pernah melihat pedang yang berharga seperti itu."

"Aku merasa, jika ucapan yang kamu keluarkan ketika berada di guild, memanglah benar. Kamu berada pada level warrior terkuat yang diketahui di Kingdom. Menakjubkan."

Narberal yang berada di belakangnya, memiliki ekspresi bangga. Tapi, Ainz hanya melambaikan tangan.

"Itu kredit yang terlalu berlebihan untukkku. Aku hanya beruntung."

"Beruntung..."

Kelompok Peter tersenyum aneh.

"...Setelah pertempuran ini, aku sangat setuju dengan ungkapan, jika selalu ada orang yang lebih kuat."

"Setiap orang bisa dengan mudah mencapai level diriku, suatu hari."

Ucapan Ainz, membuat senyum mereka tambah aneh.

Kelompok Peter bekerja keras untuk menjadi kuat, dan tak membuang imbalan yang mereka terima. Lalu, menggunakan seluruh kekuatannya sendiri.

Karena mereka adalah teman, semuanya mempertahankan hubungan baik. Meskipun, ketika mereka berpikir tentang kerja keras mereka dulu, mereka tak bisa membayangkan bisa sampai pada level yang sama dengan Ainz.

Bagi kelompok Peter, posisi Ainz adalah puncak tertinggi yang hanya bisa diraih orang-orang tertentu. Orang-orang yang bepergian dengan mereka, pasti akan menjadi pahlawan terkenal…

Seorang pria hebat (Ainz) yang berdiri di puncak para adventurer.

Semuanya sangat yakin dengan hal ini.


Post a Comment for "Overlord Vol 2 Chapter 2 Part 1.5"